IP Addressing is Easy…
Back to bassssic guys…this article is to my little brothers out there who are still learning in computer network…
===================================
The question is…apa itu IP?
IP address itu adalah sistem pengalamatan komputer…
Maksudnya? Klo komputer (ato alat2 yang bisa berkomunikasi di dunia jaringan komputer) mau “say hi” ke komputer lain…mereka harus tau alamatnya dooong
Lets take a look at this analogy
Dari melihat percakapan diatas kita tau…si penjawab ada di wilayah Jakarta, nomor rumahnya 123 di bojong kenyot
But how the computer works that way???
Agar alat yang satu bisa berkomunikasi dengan alat yang lain di dunia jaringan komputer…mereka perlu bahasa, tentunya dengan bahasa yang sama
Ga mungkin kan gw ngomong sama elo pake bahasa Indonesia terus lo jawab pake bahasa Swahili *haha ga nyambung blas*
Bahasa dalam dunia komputer disebut Protocol…
Protocol untuk bisa berkomunikasi dari satu device ke device yang lain itu ada banyak, sama seperti bahasa…ga cuma bahasa inggris doang yang terkenal…Ada juga prancis, arab, mandarin, spanyol, dll
Begitu pula di dunia jaringan komputer…ada AppleTalk, ada IPX, ada DECNET, ada IP…
Hey…I know that last name…”IP”…that is Internet Protocol right? Yup…anda betoeel
Sama nasibnya seperti bahasa inggris…bahasa komunikasi jaringan komputer “mengerucut” kedalam 1 bahasa universal…”IP“
=================================================
IP (Internet Protocol)
Metode IP inilah “bahasa”(protocol) dari alat2 di jaringan komputer untuk mengenali alamat satu sama lain
IP itu terdiri dari 32 bit…
Maksudnya 32 bit? Beginilah awal mula kisahnya
Dunia jaringan komputer yang kita kenal itu semuanya berbentuk digital
Sedangkan sistem digital itu dibentuk oleh 0 (nol) dan 1 (satu) alias ada atau tidak ada, ada listrik masuk atau tidak ada listrik masuk, burned atau unburned (istilah dalam CV/DVD), dll
Metode 0 (nol) dan 1 (satu) ini disebut bilangan biner (binary number…0 or 1)
Nah, bit itu dibangun berdasarkan bilangan biner atau kalo mau dibalik…kumpulan dari bilangan biner inilah yang disebut bit, Byte (8 bit = 1 Byte), kilobit, kilobyte, mega..giga..tera, and so on. 32 bit berarti jumlah 0 atau 1 nya ada 32 buah
eh…lu kan mau jelasin binary number, gw kaga ngerti…bisa kaga bit ini dijadiin “sesuatu” yang gw ngerti, bilangan decimal misalnya? bisa…istilah “biner” ini kita akan konversi ke decimal
Uuummhh…
I know…I know…ada cara cepetnya kok
Karena bit itu PASTI salah satu dari 0 atau 1 (2 variabel), maka rumusnya adalah:
angka “1″ (satu) dalam format binary yang berjumlah 2 atau 3 buah (110 atau 111) aja sudah bisa menghasilkan bilangan desimal 6 dan 7 (liat di tabel konversi diatas), apa lagi yang “panjangnya” sampe 8,9, sampe terakhir 32….
OoOoO…ngerti gw !! bagus lah klo ngerti
Masing2 bagian disebut octet (jadi minimum ada 8 buah angka 0 atau maksimum 8 buah angka 1 dalam sebuah octet)
Gunanya apa ini oktet? To explain this…lets move to the next sub-topic
=================================================
Locating the Host and the Network
Seperti dalam gambar di paling atas…ketika disampaikan “Jakarta, jalan XYZ kelurahan bojong kenyot no. 123“…
Lo akan langsung tau dimana wilayah tempat dia tinggal, jalan apa, nomor rumah berapa
Nah…bagaimana komputer juga melakukan hal itu?
Hampir semua tau dimana letak settingan IP berada (tergantung dari sistem operasi yang digunakan)
But if you use windows and you don’t know where the settings are (for God Sake?!?!)
…here’s the little trick for you…type ncpa.cpl in start menu (or in “cmd” mode), that does the wonder ;)
BACK TO THE TOPIC…
Gimana cara nge-cek nya?? Dengan membandingkan IP dia (source) dan tujuan (destination) dengan subnet mask, melalui “penjumlahan biner“
listrik ketemu listrik jadinya listrik kan??? Iya…that’s why 1+1=1
klo listrik ketemu non-listrik (ketemu karet misalkan)…ga jadi listrik kan? Iya..
apa lagi karet ketemu karet…masa iya jadi thunderstorm…
That’s why 0+1 or 0+0 equal 0
Trus cara konversi decimal ke binary (dan sebaliknya) gimana?
Liat aja rumusnya…
Nah, begitu pula pas dia nge-cek PC-B (IP 192.168.1.2)
Berdasarkan kalkulasi PC-A…dia dan PC-B masih satu kelurahan…bisa say hello nih (orang jaringan komputer biasa nyebutnya “PING“)
SUBNET MASK = metode device untuk membedakan mana bit untuk network, mana bit untuk host didalam jaringan komputer
(singkat kata…untuk ngeliat dia ada di network mana)
Angka decimal 255 dalam binary adalah 1111 1111 (itung aja sendiri klo ga percaya)
Karena IP sistem-nya per-oktet, 1 oktet kan 8 bit…hanya sanggup nampung maksimum 8 “angka” 1 dalam oktet
Itu sebabnya angka maksimumnya dari IP adalah 255.255.255.255 (minimumnya adalah 0.0.0.0)
0.0.0.0 disebut default route (klo komputer/device di jaringan komputer ga tau mau lewat mana ketika ngirim data, biasanya lewat sini)
255.255.255.255 disebut IP broadcast (biasanya klo komputer kita ga punya IP trus request spesifik IP dari server yang bisa ngasi IP: DHCP Server)
*DHCP = Dynamic Host Configuration Protocol
Nah klo ada orang nulis 192.168.1.0 /24…”/24″ itu adalah jumlah bit network
coba liat gambar diatas…angka “1″ dalam biner-nya subnet mask ada berapa?? Pinterrr wkwkw
Sistem “/” (slash) disamping nomor IP disebut Prefix Mask…
Buat apa prefix mask? Simple…cape nulis 255…255…255 mulu
Area dimana device2 berada didalam kelurahan (network segment) yang sama disebut LAN (Local Area Network)
Sekarang pertanyaannya adalah…PC A pake IP 192.168.1.1/24 dan Laptop B pake IP 192.168.2.2/24
Bisa ga tu 2 device saling komunikasi? Jawabannya ga bisa, liat gambar dibawah
Trus, klo gw mau itu 2 device saling ngomong gimana?? Ini akan menjawab point nomor 3 dan 4
Untuk PC A bisa ngobrol dengan Laptop B yang berbeda network…berarti kita harus punya 1 alat yang bisa “nunjukin” jalan ke masing2 network
Si penunjuk jalan itu disebut ROUTER (route = jalur, router = penunjuk jalur/jalan)
Dari kacamata PC A dan Laptop B, si Router ini disebut Gateway (gerbang untuk keluar dari network)
Coba liat de…gateway-nya 1 network dengan ip address kita
Karena dimana2…klo kita mau keluar dari komplek perumahan pasti kan lewat gerbang…masa iya gerbang buat komplek gw adanya di komplek elu?!? Lu pasti becanda…
Nah, salah satu “gerbang” kita ke dunia luar klo kita ga punya router adalah Modem (makanya setting gateway-nya ke sini yaks)
Eh…itu kan /24, klo “/” (slash) nya uda aneh2 gimana? Nah…mari kita lanjut pembahasannya dibawah
==========================================================
Network and Sub-Network
Secara keseluruhan…inilah peta Provinsi DKI Jakarta (dengan pemimpin bergelar Gubernur)
Tapi klo dilihat2…warnanya berbeda2…1 warna mencerminkan 1 kota (dengan pemimpin bergelar Walikota)
Begitu pula dalam jaringan komputer…ada network…dan ada pula subnet alias sub-network
Provinsi Jakarta adalah Network-nya
Yang dipake adalah kelas A, B, dan C…kelas D dipakai untuk multicast dan kelas E untuk eksperimental (kebanyakan klo gw bahas multicast disini tong)
Masing2 kelas ada subnet mask default-nya
Nah, komputer dengan IP 10.1.2.3 pasti bisa ngomong dengan komputer ber-IP 10.3.2.1 (dengan default subnet mask Class A, yaitu 255.0.0.0)
Karena apa?
Lalu dimana2 tuh ya…klo kita dateng kesebuah kelurahan/daerah…pasti ada papan nama-nya…”SELAMAT DATANG DI DKI JAKARTA”
Begitu pula di jaringan komputer…”papan nama”nya disebut Network Address (bukan IP address ato Host Address yah)
Ada aturan dari yang bikin IP (IEEE RFC 950, 1842, dan 1878) bahwa…bit pertama dari Host Bit adalah Network Address (penanda jalan/kelurahan) dan bit terakhir adalah Broadcast Address
Jadi klo ada orang yang pengen nyebarin “undangan” (nikah, sunatan, tahlilan) ke 1 kelurahan aja…cukup lewat IP Broadcast aja
Alamat Network dan Broadcast ini TIDAK BOLEH DIPAKAI UNTUK DEVICES (host2)
Router ngeliat ini “plang” jalan darimana?…di routing table dia (jadi ceritanya dia punya peta/map)
Base dari IP Class C adalah 192.168.1.0/24 untuk network address-nya
Harusnya…harusnya sih 192.168.1.1 bisa ping ke 192.168.1.129 klo prefix mask-nya /24
Tapi klo uda bukan /24 gimana?…contoh 192.168.1.1/25 mau ping ke 192.168.1.129/25
hasilnya…ga bisa ping
Yang 192.168.1.1 ada di kabupaten timur (jumlah host 127 = 1 ~ 126), yang 192.168.1.129 ada di kabupaten barat (jumlah host 127 = 129 ~ 254)…sama2 di provinsi 192.168.1.0 sih, Cuma administrasinya beda
Buat apaan nih “slash” prefix mask aneh2 gini? Untuk menghemat IP
Karyawan Cuma ada 3…lo pake 192.168.1.0 (bisa 254 host)…yang kepake paling 5-7 IP…buat karyawan, printer, router, ama server
Sisanya mau lu kemanain??
Contoh koneksi point-to-point
Klo liat gambar diatas…lu paling butuh cuma 2 IP
Pake slash berapa hayoo…(jgn pake /24…pemborosan)
/25 = 127 host/subnet…/26 = 63 host/subnet…/27 = 31 host/subnet, sedangkan /30 = 2 host/subnet
Nah, IP Address yang ngikutin Subnet Mask yang seharusnya disebut Classful Address
Sedangkan yang engga disebut Classless Address
Slash prefix mask yang “aneh2″ diatas disebut VLSM (Variable Length Subnet Masking)
Salah satu tujuan dari VLSM adalah untuk menghemat IP…(gw pengen pake IP Network 10.X.X.X…tapi gw ga pengen waste/buang jutaan IP, dipake lah subnet mask Class C)
dan salah satu tujuan dari Classless address adalah membuat IP class A & B…dengan limitasi jumlah host seperti class C (dilihat dari subnet mask-nya)
And I tell you what…that 4 billion IP is depleted….
Metode yang sedang digunakan untuk mengatasi IP yang sudah habis ini adalah dengan menggunakan RFC 1918 alias Private IP Address and Public IP Address
Private IP digunakan untuk berkomunikasi di LAN, Public digunakan di WAN
Jadi jangan heran klo di network lo semuanya pake salah satu IP diatas…selain itu…pasti pake PUBLIC IP (walaupun ada beberapa yang di reserve tapi bisa dipake untuk testing dan multicast seperti 127.0.0.1, class D, dan class E)
Bisa ga private IP digunakan di WAN? Ga bisa…pasti di blok sama ISP (uda standard procedure-nya)
Trus biar bisa ke WAN gimana? Translate IP Private ke IP Public…dengan NAT (Network Address Translation)
Berarti gw ngetik google.com itu juga pake IP dong? Iya
Tapi kok kaga keliatan IP-nya? kan gw ngetik google…bukan IP ?!?Karena “ketikan” google.com dari lu nanti di konversi kedalam IP melalui DNS (Domain Name System) Server
Inget…komputer hanya ngerti angka (biner) sedangkan lu males ngapalin angka…iya kan?!?
Emangnya lu mau ngetik dan ngapalin IP 111.94.248.88 di web browser firefox lu cuma buat ke google doang?
Nah, DNS inilah yang save your little brain…coba ketik nslookup google.com di command prompt (windows) lo
Eh bang…kata lu IP uda habis, trus alat2 baru gimana dapet IP baru-nya? in the next sub-topic
==========================================
Iseng2 berhadiah…ilmu nambah :P
Soal:
IPv6
Besarnya 128 bit…inget 2^32 = 4 milyar, apalagi 2^128 ?!?
3.4 x 10^38 address….(100 trilyun aja baru 10^15)
IP yang sudah habis disebut IPv4 (jadi IP yang kita bahas diatas adalah IPv4)
Yang v5 kemana? Experiment…
Jeleknya…IPv6 pake hexadecimal (bukan decimal)
Contoh:
Dulu…waktu IPv4 yang 4 milyar…mereka bilang “tenang aja…ga bakal habis”
Sekarang? Well, untuk mencegah kehabisan IP lagi (sekarang mobil, HP, dan TV aja bisa punya IP) mereka juga bikin reserved IPv6 address
/23 itu IP masing2 region IANA (APNIC, RIPE NCC, ARIN, dll)
/48 itu untuk negara2 yang ke masing2 region IANA
/16 itu untuk ISP yang ada di masing2 negara
/64…lu utak atik dah (ato tepatnya ini IP yang dikasi ISP ke company elo…mau lo subnet/bagi lagi juga terserah lo dah)
walaupun sebenernya masih ada yang lebih spesifik dari tabel diatas…
================================
sebenernya gw mo jelasin summarisasi dan IPv6 addresses lebih banyak…tapi takut kaga muat disini hahahahah
===================================
The question is…apa itu IP?
IP address itu adalah sistem pengalamatan komputer…
Maksudnya? Klo komputer (ato alat2 yang bisa berkomunikasi di dunia jaringan komputer) mau “say hi” ke komputer lain…mereka harus tau alamatnya dooong
Lets take a look at this analogy
Dari melihat percakapan diatas kita tau…si penjawab ada di wilayah Jakarta, nomor rumahnya 123 di bojong kenyot
But how the computer works that way???
Agar alat yang satu bisa berkomunikasi dengan alat yang lain di dunia jaringan komputer…mereka perlu bahasa, tentunya dengan bahasa yang sama
Ga mungkin kan gw ngomong sama elo pake bahasa Indonesia terus lo jawab pake bahasa Swahili *haha ga nyambung blas*
Bahasa dalam dunia komputer disebut Protocol…
Protocol untuk bisa berkomunikasi dari satu device ke device yang lain itu ada banyak, sama seperti bahasa…ga cuma bahasa inggris doang yang terkenal…Ada juga prancis, arab, mandarin, spanyol, dll
Begitu pula di dunia jaringan komputer…ada AppleTalk, ada IPX, ada DECNET, ada IP…
Hey…I know that last name…”IP”…that is Internet Protocol right? Yup…anda betoeel
Sama nasibnya seperti bahasa inggris…bahasa komunikasi jaringan komputer “mengerucut” kedalam 1 bahasa universal…”IP“
=================================================
IP (Internet Protocol)
Metode IP inilah “bahasa”(protocol) dari alat2 di jaringan komputer untuk mengenali alamat satu sama lain
IP itu terdiri dari 32 bit…
Maksudnya 32 bit? Beginilah awal mula kisahnya
Dunia jaringan komputer yang kita kenal itu semuanya berbentuk digital
Sedangkan sistem digital itu dibentuk oleh 0 (nol) dan 1 (satu) alias ada atau tidak ada, ada listrik masuk atau tidak ada listrik masuk, burned atau unburned (istilah dalam CV/DVD), dll
Metode 0 (nol) dan 1 (satu) ini disebut bilangan biner (binary number…0 or 1)
Nah, bit itu dibangun berdasarkan bilangan biner atau kalo mau dibalik…kumpulan dari bilangan biner inilah yang disebut bit, Byte (8 bit = 1 Byte), kilobit, kilobyte, mega..giga..tera, and so on. 32 bit berarti jumlah 0 atau 1 nya ada 32 buah
eh…lu kan mau jelasin binary number, gw kaga ngerti…bisa kaga bit ini dijadiin “sesuatu” yang gw ngerti, bilangan decimal misalnya? bisa…istilah “biner” ini kita akan konversi ke decimal
Uuummhh…
I know…I know…ada cara cepetnya kok
Karena bit itu PASTI salah satu dari 0 atau 1 (2 variabel), maka rumusnya adalah:
angka “1″ (satu) dalam format binary yang berjumlah 2 atau 3 buah (110 atau 111) aja sudah bisa menghasilkan bilangan desimal 6 dan 7 (liat di tabel konversi diatas), apa lagi yang “panjangnya” sampe 8,9, sampe terakhir 32….
- 2^8 = 256
- 2^9 = 512
- …sampe…
- 2^32 = 4.294.967.296
OoOoO…ngerti gw !! bagus lah klo ngerti
Masing2 bagian disebut octet (jadi minimum ada 8 buah angka 0 atau maksimum 8 buah angka 1 dalam sebuah octet)
Gunanya apa ini oktet? To explain this…lets move to the next sub-topic
=================================================
Locating the Host and the Network
Seperti dalam gambar di paling atas…ketika disampaikan “Jakarta, jalan XYZ kelurahan bojong kenyot no. 123“…
Lo akan langsung tau dimana wilayah tempat dia tinggal, jalan apa, nomor rumah berapa
Nah…bagaimana komputer juga melakukan hal itu?
- Bagaimana komputer tau dimana kelurahan dia, plang jalannya, dan nomor rumahnya
- Bagaimana komputer tau dia “ngobrol” dengan tetangga satu kelurahannya
- Bagaimana komputer tau dia bisa “ngobrol” dengan temannya di luar kelurahannya/provinsinya
- Satu lagi yang ga kalah penting, bagaimana komputer tau, untuk bisa “ngobrol” ke luar provinsi…dia harus “menghubungi” siapa
Hampir semua tau dimana letak settingan IP berada (tergantung dari sistem operasi yang digunakan)
But if you use windows and you don’t know where the settings are (for God Sake?!?!)
…here’s the little trick for you…type ncpa.cpl in start menu (or in “cmd” mode), that does the wonder ;)
BACK TO THE TOPIC…
Gimana cara nge-cek nya?? Dengan membandingkan IP dia (source) dan tujuan (destination) dengan subnet mask, melalui “penjumlahan biner“
- Karena komputer kenalnya binary (0 atau 1), maka kita harus konversi IP kita ke binary
-
Penjumlahan biner itu konsepnya
- 1 + 1 = 1
- 0 + 1 = 0 atau 0 + 0 = 0
- Hasil dari penjumlahan biner itu untuk mengetahui…dia ada di wilayah mana (baca: network mana), wilayah 192.168.1.0
- baru dari situ dia akan ngecek tetangga, satu komplek/kelurahan ga sama dia, klo engga…apa langkah selanjutnya…
listrik ketemu listrik jadinya listrik kan??? Iya…that’s why 1+1=1
klo listrik ketemu non-listrik (ketemu karet misalkan)…ga jadi listrik kan? Iya..
apa lagi karet ketemu karet…masa iya jadi thunderstorm…
That’s why 0+1 or 0+0 equal 0
Trus cara konversi decimal ke binary (dan sebaliknya) gimana?
Liat aja rumusnya…
Nah, begitu pula pas dia nge-cek PC-B (IP 192.168.1.2)
Berdasarkan kalkulasi PC-A…dia dan PC-B masih satu kelurahan…bisa say hello nih (orang jaringan komputer biasa nyebutnya “PING“)
SUBNET MASK = metode device untuk membedakan mana bit untuk network, mana bit untuk host didalam jaringan komputer
(singkat kata…untuk ngeliat dia ada di network mana)
Angka decimal 255 dalam binary adalah 1111 1111 (itung aja sendiri klo ga percaya)
Karena IP sistem-nya per-oktet, 1 oktet kan 8 bit…hanya sanggup nampung maksimum 8 “angka” 1 dalam oktet
Itu sebabnya angka maksimumnya dari IP adalah 255.255.255.255 (minimumnya adalah 0.0.0.0)
0.0.0.0 disebut default route (klo komputer/device di jaringan komputer ga tau mau lewat mana ketika ngirim data, biasanya lewat sini)
255.255.255.255 disebut IP broadcast (biasanya klo komputer kita ga punya IP trus request spesifik IP dari server yang bisa ngasi IP: DHCP Server)
*DHCP = Dynamic Host Configuration Protocol
Nah klo ada orang nulis 192.168.1.0 /24…”/24″ itu adalah jumlah bit network
coba liat gambar diatas…angka “1″ dalam biner-nya subnet mask ada berapa?? Pinterrr wkwkw
Sistem “/” (slash) disamping nomor IP disebut Prefix Mask…
Buat apa prefix mask? Simple…cape nulis 255…255…255 mulu
Area dimana device2 berada didalam kelurahan (network segment) yang sama disebut LAN (Local Area Network)
Sekarang pertanyaannya adalah…PC A pake IP 192.168.1.1/24 dan Laptop B pake IP 192.168.2.2/24
Bisa ga tu 2 device saling komunikasi? Jawabannya ga bisa, liat gambar dibawah
Trus, klo gw mau itu 2 device saling ngomong gimana?? Ini akan menjawab point nomor 3 dan 4
Untuk PC A bisa ngobrol dengan Laptop B yang berbeda network…berarti kita harus punya 1 alat yang bisa “nunjukin” jalan ke masing2 network
Si penunjuk jalan itu disebut ROUTER (route = jalur, router = penunjuk jalur/jalan)
Dari kacamata PC A dan Laptop B, si Router ini disebut Gateway (gerbang untuk keluar dari network)
Coba liat de…gateway-nya 1 network dengan ip address kita
Karena dimana2…klo kita mau keluar dari komplek perumahan pasti kan lewat gerbang…masa iya gerbang buat komplek gw adanya di komplek elu?!? Lu pasti becanda…
Nah, salah satu “gerbang” kita ke dunia luar klo kita ga punya router adalah Modem (makanya setting gateway-nya ke sini yaks)
Eh…itu kan /24, klo “/” (slash) nya uda aneh2 gimana? Nah…mari kita lanjut pembahasannya dibawah
==========================================================
Network and Sub-Network
Secara keseluruhan…inilah peta Provinsi DKI Jakarta (dengan pemimpin bergelar Gubernur)
Tapi klo dilihat2…warnanya berbeda2…1 warna mencerminkan 1 kota (dengan pemimpin bergelar Walikota)
Begitu pula dalam jaringan komputer…ada network…dan ada pula subnet alias sub-network
Provinsi Jakarta adalah Network-nya
- Kota Jakarta Barat adalah subnetwork dari Provinsi Jakarta
- Kota Jakarta Selatan adalah subnetwork dari Provinsi Jakarta
- Kota Jakarta Tengah adalah subnetwork dari Provinsi Jakarta
- Kota Jakarta Utara adalah subnetwork dari Provinsi Jakarta
- Kota Jakarta Timur adalah subnetwork dari Provinsi Jakarta
Yang dipake adalah kelas A, B, dan C…kelas D dipakai untuk multicast dan kelas E untuk eksperimental (kebanyakan klo gw bahas multicast disini tong)
Masing2 kelas ada subnet mask default-nya
Nah, komputer dengan IP 10.1.2.3 pasti bisa ngomong dengan komputer ber-IP 10.3.2.1 (dengan default subnet mask Class A, yaitu 255.0.0.0)
Karena apa?
Lalu dimana2 tuh ya…klo kita dateng kesebuah kelurahan/daerah…pasti ada papan nama-nya…”SELAMAT DATANG DI DKI JAKARTA”
Begitu pula di jaringan komputer…”papan nama”nya disebut Network Address (bukan IP address ato Host Address yah)
Ada aturan dari yang bikin IP (IEEE RFC 950, 1842, dan 1878) bahwa…bit pertama dari Host Bit adalah Network Address (penanda jalan/kelurahan) dan bit terakhir adalah Broadcast Address
Jadi klo ada orang yang pengen nyebarin “undangan” (nikah, sunatan, tahlilan) ke 1 kelurahan aja…cukup lewat IP Broadcast aja
Alamat Network dan Broadcast ini TIDAK BOLEH DIPAKAI UNTUK DEVICES (host2)
Router ngeliat ini “plang” jalan darimana?…di routing table dia (jadi ceritanya dia punya peta/map)
Base dari IP Class C adalah 192.168.1.0/24 untuk network address-nya
Harusnya…harusnya sih 192.168.1.1 bisa ping ke 192.168.1.129 klo prefix mask-nya /24
Tapi klo uda bukan /24 gimana?…contoh 192.168.1.1/25 mau ping ke 192.168.1.129/25
hasilnya…ga bisa ping
Yang 192.168.1.1 ada di kabupaten timur (jumlah host 127 = 1 ~ 126), yang 192.168.1.129 ada di kabupaten barat (jumlah host 127 = 129 ~ 254)…sama2 di provinsi 192.168.1.0 sih, Cuma administrasinya beda
Buat apaan nih “slash” prefix mask aneh2 gini? Untuk menghemat IP
Karyawan Cuma ada 3…lo pake 192.168.1.0 (bisa 254 host)…yang kepake paling 5-7 IP…buat karyawan, printer, router, ama server
Sisanya mau lu kemanain??
Contoh koneksi point-to-point
Klo liat gambar diatas…lu paling butuh cuma 2 IP
Pake slash berapa hayoo…(jgn pake /24…pemborosan)
/25 = 127 host/subnet…/26 = 63 host/subnet…/27 = 31 host/subnet, sedangkan /30 = 2 host/subnet
Nah, IP Address yang ngikutin Subnet Mask yang seharusnya disebut Classful Address
Sedangkan yang engga disebut Classless Address
Slash prefix mask yang “aneh2″ diatas disebut VLSM (Variable Length Subnet Masking)
Salah satu tujuan dari VLSM adalah untuk menghemat IP…(gw pengen pake IP Network 10.X.X.X…tapi gw ga pengen waste/buang jutaan IP, dipake lah subnet mask Class C)
dan salah satu tujuan dari Classless address adalah membuat IP class A & B…dengan limitasi jumlah host seperti class C (dilihat dari subnet mask-nya)
And I tell you what…that 4 billion IP is depleted….
Metode yang sedang digunakan untuk mengatasi IP yang sudah habis ini adalah dengan menggunakan RFC 1918 alias Private IP Address and Public IP Address
Private IP digunakan untuk berkomunikasi di LAN, Public digunakan di WAN
Jadi jangan heran klo di network lo semuanya pake salah satu IP diatas…selain itu…pasti pake PUBLIC IP (walaupun ada beberapa yang di reserve tapi bisa dipake untuk testing dan multicast seperti 127.0.0.1, class D, dan class E)
Bisa ga private IP digunakan di WAN? Ga bisa…pasti di blok sama ISP (uda standard procedure-nya)
Trus biar bisa ke WAN gimana? Translate IP Private ke IP Public…dengan NAT (Network Address Translation)
Berarti gw ngetik google.com itu juga pake IP dong? Iya
Tapi kok kaga keliatan IP-nya? kan gw ngetik google…bukan IP ?!?Karena “ketikan” google.com dari lu nanti di konversi kedalam IP melalui DNS (Domain Name System) Server
Inget…komputer hanya ngerti angka (biner) sedangkan lu males ngapalin angka…iya kan?!?
Emangnya lu mau ngetik dan ngapalin IP 111.94.248.88 di web browser firefox lu cuma buat ke google doang?
Nah, DNS inilah yang save your little brain…coba ketik nslookup google.com di command prompt (windows) lo
Eh bang…kata lu IP uda habis, trus alat2 baru gimana dapet IP baru-nya? in the next sub-topic
==========================================
Iseng2 berhadiah…ilmu nambah :P
Soal:
- 10.1.1.1/30 bisa ping ke 10.1.1.6/30 ga?
- Ada berapa banyak host klo gw pake /27 untuk sebuah network?
- Gw punya host 10.1.1.129/25…IP network address-nya apa? Ip broadcast address-nya apa?
- Klo gw punya 500 host…gw harus pake prefix/subnet mask berapa? *hayo loh
- 192.168.1.1/23 bisa ping ga ke 192.168.2.2/23? kenapa begitu?
IPv6
Besarnya 128 bit…inget 2^32 = 4 milyar, apalagi 2^128 ?!?
3.4 x 10^38 address….(100 trilyun aja baru 10^15)
IP yang sudah habis disebut IPv4 (jadi IP yang kita bahas diatas adalah IPv4)
Yang v5 kemana? Experiment…
Jeleknya…IPv6 pake hexadecimal (bukan decimal)
Contoh:
Dulu…waktu IPv4 yang 4 milyar…mereka bilang “tenang aja…ga bakal habis”
Sekarang? Well, untuk mencegah kehabisan IP lagi (sekarang mobil, HP, dan TV aja bisa punya IP) mereka juga bikin reserved IPv6 address
/23 itu IP masing2 region IANA (APNIC, RIPE NCC, ARIN, dll)
/48 itu untuk negara2 yang ke masing2 region IANA
/16 itu untuk ISP yang ada di masing2 negara
/64…lu utak atik dah (ato tepatnya ini IP yang dikasi ISP ke company elo…mau lo subnet/bagi lagi juga terserah lo dah)
walaupun sebenernya masih ada yang lebih spesifik dari tabel diatas…
================================
sebenernya gw mo jelasin summarisasi dan IPv6 addresses lebih banyak…tapi takut kaga muat disini hahahahah
Multicast
December 10, 2013
Network Theory
Anycast-RP, Auto-RP, Bidirectional PIM, BSR, Candidate RP, Class D IP, Dense Mode, IGMP, Inter-AS Multicast, IP Multicast, L2 Multicast, Mapping Agent, MBGP, MLP, MSDP, Multicast, PIM, Rendevouz Point, RP, Sparse Mode
Leave a comment
Kenapa ada multicast itu contohnya kira2 seperti ini:
“Klo gw ada 3-4 client minta File dari server…berarti gw harus proses 1-1 itu request (unicast)…gimana kalo ratusan yang minta….jebol ini network”
(gambar diambil dari ARCH [642-874] course…)
Multicast ALWAYS use UDP…why not TCP? Karena TCP itu connection-oriented…jelas source-nya, jelas pula destination-nya (unicast transmission)
Dalam Multicast itu ada pepatah…”gw ga terlalu perduli tujuannya (unknown destination), yang penting sumbernya (valid source)“
Biasanya kan gini “yang penting gw tau ini paket mau dikirim kemana (valid destination), ga penting sumber darimana (unknown source)“
Karena itulah Multicast ga akan cocok pake TCP…
Trus klo tujuannya ga penting…dia kirim kemana?!? Kirim ke alamat kelas D (224.0.0.0 sampe 239.255.255.255)
Jadi begitu ada paket dengan IP 224.0.0.10 (contoh)…si router akan tau
“ooh…ada paket EIGRP minta di kirimin dengan metode multicast…“
Kapan dan dimana ini teknologi digunain…?!? MULTIMEDIA…!!! IPTV !! STREAMING !!! *setidaknya itu yang paling kena efek advantage nya Multicast
Yang namanya multicast kan ada yang node/router yang ga dapet dong? Klo dapet semua namanya jadi broadcast, ya ga?!…gimana tuh?!?
Nah, dalam Multicast itu ada namanya “grouping”….jadi yang termasuk group tertentu aja yang kena multicast
Multicast Components
- Source: seperti yang uda gw bilang…yang penting itu source…tempat server nya
- Router: lalu alat buat bikin multicast-nya….router
- Client: si “penadah” nya…client hanya akan dapet multicast klo dia request/di-approve untuk join multicast group
- Routing Protocol: Multicast Routing Protocol…Routing protocol yang dibuat secara khusus untuk nyebarin multicast, contohnya: PIM (Protocol Independent Multicast)
- Group Management Protocol: protocol yang isinya definisi2 bagaimana cara host join, leave, request multicast group…contohnya: IGMP (Internet Group Management Protocol)
IP Multicast
Multicast itu dari 224.0.0.0 sampe 239.255.255.255 alias kelas D
kelas D (yang emang di-reserve) ini di bagi2 lagi
-
Link-Local Scoped = 224.0.0.1 sampe 224.0.0.255
- TTL (time-to-live) packet nya = 1 (alias masa hidup multicast nya cuma di LAN aja…singkat sih)
- Contohnya: 224.0.0.1 (Host), 224.0.0.2 (Multicasting Router), 224.0.0.5 dan 6 (OSPF Router dan OSPF DR Router), dan 224.0.0.10 (EIGRP)
-
Global Reserved = 224.0.1.0 sampe 224.0.1.255
- TTL-nya lebih dari 1…contohnya…multicast untuk NTP (network time protocol dengan IP 224.0.1.1) yang memang harus di-multicast across network
-
Administratively Scoped = 239.0.0.0 sampe 239.255.255.255
- Ini tuh…IP Private-nya Multicast alias bisa kita pake sendiri buat kepentingan organisasi
- 239.253.0.0 /16 dinamakan Site-Local = bisa kita pake untuk multicast aplikasi buatan kita.
- 239.192.0.0 /14 dinamakan Organizational = buat multicast organisasi/perusahaan kita
-
SSM (Source Specific Multicast) = 232.0.0.0 sampe 232.255.255.255
- Alamat ini dipake klo kita mau receive traffic dari spesifik device/server
-
GLOP = 233.0.0.0 sampe 233.255.255.255
- Alamat ini dipake IANA, permanen, di-burn ke software
- Bisa dipake untuk multicast BGP (AS Number di-insert di tengah2 oktet IP-nya)…233.X.X.255
- GLOP ini ga ada singkatannya…
L2 Multicast Addressing
Klo kita pake IP Multicast (L3), berarti kita juga harus define L2 addressingnya
Supaya switch tau klo ada mac-address tertentu…dia harus nyebarin ini frame via Multicast
23 bit dari IP Address Multicast…di konversi jadi Hexadecimal-nya mac-address
Kenapa kok Cuma 23 bit aja?? Ini cuma masalah sejarah…(hint: baca buku “Deploying IP Multicast Network” from Cisco Press)
Kuncinya adalah…klo switch ketemu mac-address dengan kode 01:00:5E:00:00:00 sampe 01:00:5E:7F:FF:FF, itu tandanya mac-address buat multicast
IGMP
IGMP = Internet Group Management Protocol
IGMP ini protokol yang bahas masalah bagaimana sebuah host join multicast group dan bagaimana router handle multicast request-nya
Taro lah H3 dan H2 jadi member sebuah multicast group…ketika si router ngirim multicast packet…yang nerima Cuma H2 dan H3
IGMP secara default ngecek “membership” tiap 60 detik sekali
Nah…karena ini multicast…artinya bisa lewat switch…switch juga punya mekanisme untuk “mapping” port mana aja yang kena multicast (di taro di Multicast CAM Table)…namanya IGMP Snooping
- IGMP v1: Define how router determine which groups are active, provide mechanism how host can join or leave group (RFC 1112)
- IGMP v2: Bisa kirim sinyal untuk leave group, join specific group, dan maksimum query response time/timer (RFC 2236)
- IGMP v3: Bisa kirim sinyal ke group tertentu, dari source tertentu pula…”multicast source filtering” (RFC 3337) via 224.0.0.22, versi 3 inilah yang dipake buat SSM (Source Specific Multicast)
Ketika Switch nerima TCN (Topology Change Notification)-nya STP…itu “snooping-snooping-an” akan di treat seperti broadcast…(maklum…jaga2 biar ga looping), biasanya pas upstream link berubah…ato ganti switch link
Don’t worry…kita bisa disable TCN flooding atau kasi “count” berapa kali flooding dilakukan sebelum switch “treat” alias memperlakukan multicast frame secara normal kembali
=============================================
L3 Multicast
Untuk nyebarin multicast…ato “mapping” siapa aja yang dapet multicast…kita balik lagi dulu ke dasar Unicast dan Multicast
Multicast Routing vs Unicast Routing
Unicast Routing = “paket ini mau kemana?“
Multicast Routing = “paket ini dari mana?”
Ada banyak Protocol buat Multicast, yang paling umum dipakai adalah PIM (Protocol Independent Multicast)
Disebut independen karena untuk nyebarin multicast…dia ga terlalu pusingin pake routing protocol apa…pake static juga bisa…yang penting ada jalan/rute nya aja
PIM sendiri dibagi 2: Dense Mode (uda jadul punya ini) dan Sparse Mode
Dense Mode: si multicast router akan ngirim kesemua node/router itu paket multicast (via 224.0.0.13) lalu dia akan ngarepin reply balik dari semua router yang kena multicast, baik yang ikut group multicast maupun yang tidak, metode ini biasa disebut PUSH Method karena behavior-nya yang kirim kesemua node…toh, nanti hanya router2/node2 yang ikut group aja yang akan reply untuk ikut “streaming”…sisanya yang nolak akan di-supress oleh si multicast router (pruning)
Tau VTP Pruning? Di Multicast juga ada namanya Multicast Pruning….konsep nya mirip
efeknya apa klo Dense Mode? Inisialisasi pas Multicast itu makan bandwidth…begitu ada multicast…WUUUSSHH…bandwidth kemakan semua…baru de berangsur2 normal bandwitdh-nya
Sparse Mode (RFC 4601): kebalikan dari Dense Mode, PULL Method, multicast router cuma nunggu…”hayo…hayo…siapa yang mau ikut cicilan motor murah *ehem* multicast maksudnya…“, nunggu node/router lain minta join multicast (pake IGMP), multicast router dengan tipe ini ga makan bandwidth…soalnya pasif…makanya disebut PULL karena behavior-nya yang suka narik pelanggan *ehem*
Si router tempat nunggu request2 untuk join multicast (atau tempat nampung multicast2 dari server) dan sering jadi agen nyebarin flyer2 cicilan motor *ngaco nih* disebut Rendevouz Point (RP) dalam Sparse Mode
Nah, begitu selesai “mapping” (baik pake DENSE atau SPARSE), terbentuklah sebuah “tree”…tree ini berguna untuk nyebarin multicast “enaknya” lewat mana, trus biar avoid looping (inget ini bukan Unicast !!, harus ada mekanisme sendiri buat avoid looping)…logic nya masih pake SPF (Shortest Path First, sama kek logic yang dipake OSPF)…
Khusus untuk Sparse Mode…dia ga hanya pake SPF (Source Tree, yang dipake di Dense Mode), dia juga pake Shared Tree (kalkulasi dari Sender ke RP, dan juga kalkulasi dari RP ke Receiver, alias di RP dia kalkulasi 2 Tree sekaligus)
Di Multicast tree ini disebut Reverse Path Forwarding (RPF) – tabel RPF ini di Data Plane yang sama dengan CEF, karena nge-cek sumber multicast nya…backward crosscheck-lah ibaratnya
Jadi isinya “tree” Multicast ini tentang informasi source (S) dan Group (G) tempat multicast dikirim, disingkat (S,G)…di RP juga ada informasi tentang all source (*) juga…jadi dia ada (*,G)
Ketik aja “show ip mroute” saat praktek multicast, nanti ketauan kok (S,G) dan (*,G) ini
Oooh gw tau….jadi tiap ada user mau join…si router harus bikin “tree” lagi?? Betul…
nah, trus klo banyak yang join..repot dong?? Yup…from Router Control Plane point-of-view…akan ada banyak tree tentang (S,G)
cara solving nya?? Bidirectional PIM, PIM ini hanya akan nge-share (*,G) alias rute/tree/jalan dari user yang request ke RP aja…engga ke semua jalan dikasi alias (S,G) ato rute2 tertentu ke router lain ga akan dikasi (ya iya la…ngapain juga)
Bidirectional PIM ini akan nunjuk Designated Forwarder (DF) untuk nunjukin jalan dari user ke RP
“cui…ada yang request ikut multicast nih ke gw (RP)…tolong tunjukin jalan buat user itu ke tempat gw ya“
PIM sendiri ada 2 versi:
- V1 = yang biasa
- V2 = default, uda support BSR (di section bawah) dan support Backup BSR (backup RP)
Auto-RP
Untuk nge-set RP ini ada 2 cara:
- Statis (setting sendiri siapa router yang jadi RP)
-
Dinamis:
- Auto-RP (Cisco Propiertary)
- BSR (Bootstrap Router, Open Standard)
Laaah…katanya Auto-RP…berarti otomatis dong?? Klo RP-nya setting sendiri….ga jadi Auto dong…gimana sih??kok jadi muter2 gini??
Wkwkwk…yup…gara2 alasan “chicken-egg paradox” (itu tu..debat yang ga pernah selese…siapa duluan yang muncul…telur apa ayam?) itulah kita perlu bikin DENSE mode lagi…
Wew…bikin PIM Dense-Sparse mode…?!?
Cuma untuk inisialisasi…kita pake Dense Mode…untuk meng-eliminasi kebutuhan akan RP, yang laen nanti pake Sparse Mode
Klo Auto-RP nya ilang/mati gimana?? Ya semua router jalanin Dense Mode lagi…sama aja boong yah…haha
Cisco punya fitur “auto-RP listener” yang di aktifkan dengan command ip pim autorp listener untuk ngecek keberadaan Auto-RP…biar ga jalanin Dense Mode klo RP nya ilang ato ga ada, yang artinya…no more Dense-Sparse Mode YAAAY!!!
Auto-RP punya 2 komponen:
- Candidate RP: yaitu router2 yang “mau” jadi RP (konsepnya mirip DR/BDR nya OSPF…yang paling tinggi IP nya…itu yang jadi kandidat terkuat RP)
- Mapping Agent: ini agen “penyalur” pembantu rumah tangga…hahaha…maksudnya ini router yang ngasi tau ke yang lain…”HEIII…ada yang mau jadi RP nih….“
*note: in Design Course…there is MEMORY REQUIREMENT for Router to be RP (jadi ketika kita mau deploy multicast…watchout for the requirement)
- Each (*,G) entry require 380 bytes + Outgoing Interface List (OIL) overhead
- Each (S,G) entry require 220 bytes + OIL Overhead
- OIL Overhead is 150 bytes per entry
10 x (380 + (3 x 150)) = 8300 byte untuk (*,G)
(10 x 6) x (220 + (3 x 150)) = 40,200 byte untuk (S,G)
Total 48,500 byte untuk maintain “show ip mroute” doang…
==========================================================
Inter-AS Multicast
The question is simple…”how to get Multicast packets…get to another side…of ISP“
The answer keyword is MSDP (Multicast Source Distribution Protocol) – RFC 3618
MSDP ini memungkinkan ISP dengan ISP berkomunikasi antar RP yang mereka punya (ngobrol antar AS RP-nya pake TCP)
Tapi bukannya klo Inter-AS pake nya BGP ya…itu kan protocol unicast?? Yup…oleh karena itu kita perlu MBGP (Multicast BGP) untuk “tuning” MSDP nya
==========================================================
IPv6 Multicast
Well…karena IPv6 sudah mulai “take over” the world…(setidaknya dalam CCNA dan CCIE, artikel2 tentang IPv6 udah dimasukin BANYAK BANGET), mau gam au gw juga harus belajar multicast dalam IPv6
Anycast dalam IPv6 itu gantiin broadcast…TIDAK ADA Broadcast dalam IPv6
Pertanyaannya adalah…”what is anycast?!?”
Ketika kita mau ngirim packet…biasanya di lempar ke 2 tempat…Default gateway…atau di Broadcast
Well…Anycast dalam IPv6 adalah…”klo ga tau mo lempar kemana ini paket…lempar aja ke yang paling deket…“
Pertanyaan selanjutnya adalah “yang paling deket?? Parameter “yang paling deket” itu apa??”
Yang paling deket berdasarkan IGP METRIC, jadi router akan kirim paket ke tetangga yang terdekat berdasarkan kalkulasi metric dari routing protocol dia
Nah, dalam multicast IPv6 pun seperti itu…nyari RP nya pake Anycast…Anycast-RP
Protocol buat nyari RP nya?? Pake MSDP lagi…
Dalam IPv6…IGMP namanya berubah jadi MLD (Multicast Listener Discovery), pas gw baca2 sih…sama aja fungsinya…Cuma namanya aja beda…
IPv6 hanya support BSR (versi open source-nya Auto-RP)
==========================================================
Segitu dulu…nanti yang kurang2 akan gw tambahin disini…
*I’m working on the LAB right know*
==========================================================
References:
Multicast Video by Anthony Sequeira (CCIE #15626, CCSI), www.youtube.com
Deep Dive Multicast Video by Brian McGahan (CCIE #8593), www.ine.com
Developing IP Multicast Network – Cisco Press, Beau Williamson (CCIE #1346)
Cisco AVVID Network Infrastructure IP Multicast Design.pdf – Solution Reference Network Design
Referensi
https://belajarcomputernetwork.wordpress.com/category/network-theory/