Meteorologi
Meteorologi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari atmosfer. Studi di bidang ini telah dilakukan selama ribuan tahun meski kemajuan yang signifikan baru terjadi di abad ke 18. Di abad ke 19, gebrakan besar terjadi setelah pengamatan terkoordinasi yang dilakukan lintas negara. Setelah pengembangan komputer di pertengahan abad ke 20, peramalan cuaca dapat dilakukan.
Fenomena meteorologi adalah aktivitas cuaca yang dapat diamati dan dijelaskan dengan ilmu meteorologi. Akivitas tersebut terikat dengan variable yang ada di atmosfer bumi, seperti temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradien interaksi setiap variabel serta bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu. Perbedaan spasial dipelajari untuk menentukan bagaimana sistem cuaca terbentuk secara lokal, regional, dan global serta dampaknya.
Meteorologi, klimatologi, fisika atmosfer, dan kimia atmsfer adalah subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi dan hidrologi membentuk bidang interdisipliner hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti militer, produksi energi, transportasi, pertanian, dan konstruksi.
Pengertian dan Jenis-Jenis Awan
Pengertian
Awan, macam-macam awan, dan proses terbentuknya awan, itulah yang akan menjadi
3 point utama dalam postingan kali ini yang bertemakan tentang awan.Langsung
saja ya...
Awan |
A.PENGERTIAN AWAN
Awan
adalah sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena
pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui
keadaan jenuh.
B.PROSES TERBENTUKNYA AWAN
Udara
selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air,
terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan cara :
- Apabila udara panas, lebih banyak uap terkadung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
- Apabila awan telah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah. Hingalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
- Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan itu selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
C.KLASIFIKASI AWAN
Pada
tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi bentuk awan menjadi 4 kelompok
utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan
perkembangan vertikal.
1.Kelompok Awan Tinggi
Pada
kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada kawasan iklim
sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutub
terletak pada 3-8 km.
Awan
yang tergolong ke dalam awan tinggi adalah :
a.Awan Sirrus (Ci)
Awan Sirrus |
- Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung.Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon
- Awan ini tidak menimbulkan hujan.
- Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
- Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.
b.Awan Sirostratus (Ci-St)
Awan Sirostratus |
- Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
- Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau.
c.Awan Sirokumulus(Ci-Cu)
Awan Sirokumulus |
Awan
ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es
sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
2.Kelompok Awan Sedang
Pada
kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada kawasan iklim
sedang terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak di
ketinggian 2-4 km.
Yang
termasuk dalam awan sedang antara lain :
a.Awan Altokumulus(A-Cu)
Awan Altokumulus |
- Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak
- Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
- Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
- Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Sirokumulus.
b.Awan Altostratus(A-St)
Awan Altostratus |
- Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
- Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
- Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.
3.Kelompok Awan Rendah
Awan
ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km, yang tergolong ke dalam awan
rendah antara lain :
a.Awan Stratokumulus(St-Cu)
Awan Stratokumulus |
- Awan ini berbentuk seperti bola-bola yang seringg menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak seperti gelombang.
- Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
- Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil.
b.Awan Stratus(St)
Awan Stratus |
- Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Tingginya di bawah 2000 m.
- Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
c.Awan Nimbostratus(Ni-St)
Awan Nimbostratus |
- Bentuknya tidak menentu ddengan pinggir compang-camping.
- Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
- Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.
4.Kelompok Awan Dengan Perkembangan
Vertikal
Awan
ini terletak antara 500-1500 m, yang tergolong dalam awan dengan perkembangan
vertikal antara lain :
a.Awan Kumulus(Cu)
Awan Kumulus |
- Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
- Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebaar 1 km.
b.Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)
Awan Kumulonimbus |
- Berwarna putih/gelap.
- Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.
- Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.
Sedangkan berdasarkan bentuknya, Awan
terbagi menjadi 3 yaitu :
- Kumulus, yaitu aawan yang bentuknyaa bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal.
- Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit secara merata.
- Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan.
Kali ini kita akan belajar mengenai Geografi Cuaca dan Iklim
nahhh marilah kita ulas satu per satu untuk ita mengerti mengenai
perbedaan dan hubungan antara cuaca dan Iklim, tentunya kita semua tahu
bahwa Indonesia ber Iklim Tropis dan mempunyai 2 musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau yang sudah pasti lalu apa cuaca dan iklim serta
pengaruhnya . mari kita ulas satu satu dan menurut wikipedia
Cuaca terdiri dari
seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet
lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam
waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama
dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli
klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.
Cuaca
terjadi karena suhu dan kelembaban yang berbeda antara satu tempat
dengan tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut
pemanasan Matahari yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya
karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan yang tinggi antara suhu udara
di daerah tropis dan daerah kutub bisa menimbulkan jet stream.
Sumbu bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap Matahari membuat
perbedaan cuaca sepanjang tahun untuk daerah sub tropis hingga kutub. Di
permukaan bumi suhu biasanya berkisar ± 40° C. Selama ribuan tahun
perubahan orbit bumi juga memengaruhi jumlah dan distribusi energi
Matahari yang diterima oleh bumi dan memengaruhi iklim jangka panjang.
Cuaca di bumi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang terjadi di angkasa, diantaranya adanya angin Matahari atau disebut juga star's corona
Iklim adalah kondisi
rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari
dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi
matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini
yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya
sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang
mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.
Cuaca dan iklim
merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian
khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang
dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara
sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan
kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian
disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun
waktu tertentu (Winarso, 2003).
Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca
atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas,
sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga
mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan
gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan
daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
Trewartha and
Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang
abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke
hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam
jangka waktu yang panjang.
Iklim bukan
hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup
memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan
cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh
gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi
tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun
penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga
mempunyai arti penting.
Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati
(2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim
yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia
yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim
teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah
satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino
dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah
hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi
sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina berlangsung.
Proses
terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel
atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim
ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan,
presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda
dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh
adanya pengendali-pengendali iklim (Anon, ? ).
Pengendali
iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim antara
wilayah yang satu dengan wilayah yang lain menurut Lakitan (2002)
adalah
(1) posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang),
(2) keberadaan lautan atau permukaan airnya,
(3) pola arah angin, (4) rupa permukaan daratan bumi, dan
(5) kerapatan dan jenis vegetasi. Gambar dibawah adalah gambar dari sistem iklim secara umum
Cuaca dan iklim
muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang
kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan
dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya.
Pergerakan
planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh
bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi
yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam
memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke
waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan
unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada
kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah,
intensitas dan distribusinya.
Eksploitasi
lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan serta
pertambahan jumlah penduduk bumi yang berhubungan secara langsung
dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan meningkatkan
variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya perubahan
iklim yang mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi normal.
Menurut
Winarso (2003) berdasarkan kajian dan pantauan dibidang iklim siklus
cuaca dan iklim terpanjang adalah 30 tahun dan terpendek adalah10 tahun
dimana kondisi ini dapat menunjukkan kondisi baku yang umumnya akan
berguna untuk menentukan kondisi iklim per dekade. Penyimpangan iklim
mungkin akan, sedang atau telah terjadi bila dilihat lebih jauh dari
kondisi cuaca dan iklim yang terjadi saat ini.
peranan cuaca dan iklim bagi manusia
Cuaca memiliki peran dalam banyak
kehidupan manusia. Pembangkit listrik tenaga surya, pengeringan
pakaian, pelayaran yang aman, dsb. memanfaatkan cuaca cerah. Lalu,
kegiatan seperti irigasi dan pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan
cuaca hujan serta beristirahat pun menjadi lebih nyaman karena lebih
sejuk dengan cuaca ini. Manusia pun memanfaatkan cuaca bersalju sebagai
rekreasi. Selain cuaca dimanfaatkan oleh manusia, cuaca pun bisa
mengakibatkan kerugian pada manusia.
Kegiatan pertanian selain memanfaatkan cuaca juga memanfaatkan iklim. Tidak semua tanaman bisa tumbuh di daerah tropis atau subtropis ataupun ketinggian tertentu. Hal ini menyebabkan manusia menyesuaikan penanaman dengan iklim setempat agar hasilnya bagus & memuaskan. :)
Kegiatan pertanian selain memanfaatkan cuaca juga memanfaatkan iklim. Tidak semua tanaman bisa tumbuh di daerah tropis atau subtropis ataupun ketinggian tertentu. Hal ini menyebabkan manusia menyesuaikan penanaman dengan iklim setempat agar hasilnya bagus & memuaskan. :)
cuaca dan iklim serta pengaruhnya
Pengaruh Manusia Terhadap Cuaca dan Iklim
- Manusia menjalankan perlbagai kegiatan untuk mencapai kemajuan.
- Contohnya, hutan ditebang dan dibakar untuk membuka kawasan pertanian, petempatan, dan perindustrian.
- Kegiatan manusia ini telah membawa kesan buruk terhadap alam sekitar serta dapat mempengaruhi cuaca dan iklim sesuatu kawasan.
- Antara beberapa kesan buruk terhadap cuaca dan iklim itu termasuklah kesan rumah hijau, peningkatan suhu, pulau haba, jerebu, penipisan lapisan ozon, hujan asid, dan kemarau.
PEMANASAN BUMI SEBAGAI KESAN RUMAH HIJAU
- Kesan rumah hijau adalah proses semula jadi bumi menyimbangkan suhu di atmosfera.
- Di sekeliling bumi terdapat lapisan atmosfera.
- Cahaya matahari yang menembusi lapisan atmosfera akan memanaskan permukaan bumi.
- Sesetengah daripada haba ini akan terus dipancarkan kembali oleh bumi ke angkasa.
- Di lapisan atmosfera ini terdapat beberapa jenis gas seperti karbon dioksida(CO2), klorofluorokarbon(CFC), metana(CH4) dan nitrus oksida(N2O). Gas-gas ini dikenal sebagai gas rumah hijau.
- Gas-gas ini akan menyerap sebahagian haba yang dipancarkan oleh bumi.
- Proses pemanasan dan pantulan serta penyerapan haba dan pelepasan bahang bumi ke angkasa lepas menyeimbangkan suhu di atmosfera.
- Kesan ini dikenal sebagai kesan rumah hijau.
- Kesan rumah hijau adalah penting kerana sekiranya tiada kesan rumah hijau ini, min suhu bumi akan jatuh sebanyak 18C.
- Pelbagai kegiatan yang dilakukan manusia telah menyebabkan gas-gas rumah hijau di atmosfera bertambah dengan banyaknya.
- Keadaan ini mengkatkan suhu di atmosfera bumi kerana gas-gas ini memerangkap lebihan haba dari bumi.
- Karbon dioksida merupakan gas rumah hijau yang paling banyak dikeluarkan.
- Dalam beberapa abad kebelakangan ini dianggarkan kandungaan karbon dioksida dalam atmosfera telah meningkat kira-kira 30%.
- Kegiatan utama yang menyebabkan peningkatan karbon dioksida ialah pembakaran bahan api.
- Penebangan dan pembakaran hutan turut menambahakan kandungan karbon dioksida dalam atmosfera dan menyebabkan keadaan di bumi menjadi semakin panas.
- Penebangan hutan menyebabkan peratus bahang matahari yang dapat sampai ke bumi bertambah.
- Faktor-faktor lain yang meningkatkan gas-gas rumah hijau di atmosfera ialah pelepasan gas metana akibat reputan bahan organik daripada aktiviti pertanian, penternakan, dan pelupusan sampah.
- Pembakaran petroleum oleh kenderaan telah melepaskan karbon dioksida dan nitrus oksida ke udara.
- Gas CFC dilepaskan melalui penggunaan gas penyejuk dalam peti sejuk, pembakaran polisterina, dan penggunaan bahan aerosol.
- Kandungan karbon dioksida juga meningkat akibat pembakaran sampah sarap secara terbuka.
PULAU HABA
- Pembangunan yang semakin pesat di bandar menyebabkan banyak kawasan hutannya yang ditebang untuk tujuan pembinaan.
- Bangunan konkrit yang dibina rapat-rapat, serta jalan-jalan diturap dapat menyerap dan memerangkap haba.
- Pergerakan udara dan angin adalah terhad kerana dihalang oleh bangunan tinggi. Udara panas kekal dan meningkatkan suhu pada waktu malam akibat daripada pelepasan haba.
- Kurang litupan tumbuh-tumbuhan di bandar menyebabkan kurang transpirasi berlaki, lalu meningkatkan suhu udara.
- Kilang dan kenderaan bermotor mengeluarkan bahan pencemar seperti debu, habuk, dan gas yang menyerap bahang matahari dan memantulkan bahangan bumi.
- Keadaan ini mengehadkan proses bahangan bumi ke atmosfera dan menyebabkan suhu meningkat.
- Haba juga dibebaskan daripada kenderaan bermotor, kilang dan pembakaran sampah.
- Keadaan ini juga menyebabkan suhu udara di bandar lebih panas jika dibandingkan dengan suhu di kawasan pinggir bandar yang banyak diliputi tumbuh-tumbhuan.
- Berdasarkan kajian yag dibuat, perbezeaan suhu di pusat bandar dengan suhu di pinggir bandar dapat mencecah 4C.
JEREBU
- Jerebu berlaku kerana pertambahan habuk, asap, dan debu yang mencemari udara.
- Habuk halus ini menyerakkan cahaya matahari lalu menyebabkan jarak penglihatan menjadi terhad.
- Jerebu terjadi di kawasan industri perkilangan dan berpenduduk padat.
- Jerebu terbentuk daripada asap kotor kilang, kenderaan bermotor, pembakaran terbuka, dan pembakaran bahan api.
- Asap, habuk, serta bahan-bahan pencemar dari kilang dan pembakaran terbuka akan terapung-apung di udara lalu menjadi jerebu.
- Habuk halus juga bertambah akibat daripada pembinaan dan runtuhan bangunan yang berterusan.
- Pada tahun 1990, 1994, dan 1997, Malaysia mengalami keadaan berjerebu yang teruk.
- Keadaan berjerebu ini berpunca daripada kebakaran hutan di negara jiran.
- Asap daripada kebakaran hutan ini menghasilkan gas dan habuk halus yang terapung-apung atau terampai di atmosfera.
- Jerebu biasanya berlaku sekiranya hujan tidak turun dalam temph yang lama dan tiada angin bertiup.
- Jerebu dapat juga memudaratkan kesihatan manusia. Contohnya, ialah sakit mata (konjuntivitis), radang paru-paru(bronchitis), masalah pernafasan dan asma.
- Keadaan jerebu juga mengganggu perjalanan di jalan raya, kapal terbang mendarat dan berlepas.
- Suhu udara di bandar pada waktu malam menjadi lebih panas.
- Kandungan asid dalam hujan juga bertambah.
- Kadar fotosintesis berkurangan akibat daripada jerebu yang berpanjangan.
PENIPISAN LAPISAN OZON
- Lapisan ozon adalah suatu lapisan gas yang terbentuk di sekeliling bumi.
- Lapisan ini terbentuk di atmosfera kira-kira 20 hingga 26km dari permukaan bumi.
- Lapisan ini bertindak sebagai penapis sinar ultraungu cahaya matahari sebelum sampai ke bumi.
- Sinar ultraungu yang berlebihan dapat memudaratkan kehidupan di bumi.
- Lapisan ozon akan terhakis oleh beberapa sebab :
- Penggunaan baja kimia berterusan menambahkan kandungan gas metana.
- CFC dilepaskan melalui bahan semburan aerosol (dalam penyembur racun serangga) dan gas penyejuk (dalam peti sejuk dan alat pendingin udara).
- Kapal terbang sepersonik yang membebaskan nitrogen oksida.
- Letupan bom nuklear dan ujian senjata nuklear yang mengeluarkan gas hidrogen dan nitrogen oksida.
6. Ahli sains telah mengesan satu lohong ozon di kawasan Antartika.
7. Keadaan ini membawa kesan-kesan seperti :
- sinaran ultraungu yang sampai ke permukaan bumi bertambah.
- menyebabkan penyakit barah (kanser) kulit, sakit mata, katarak mata, dan melemahkan sistem pelalian badan.
- mengurangkan proses fotosintesis.
- memusnahkan sel and mikroorganisma dalam binatang dan tumbuhan ,
- hasil tanaman berkurangan.
- berlaku perubahan iklim dunia; suhu meningkat, ais dari glasier mencari, banjir berlaku, kawasan rendah ditenggelami air.
HUJAN ASID
Hujan
asid secara semulajadi adalah berasid. Ini disebabkan air hujan yang
turun akan bergabung dengan karbon dioksida dan gas-gas berasid yang
terdapat di atmosfera. Bagaimanapun, disebabkan pada masa kini,
penggunaan tenaga elektrik dan kereta telah menyebabkan bahan api fossil
di bakar dalam jumlah yang banyak. Pembakaran bahan api fossil seperti
minyak dan arang batu oleh logi tenaga dan dari ekzos kenderaan
membebaskan berjuta-juta ton sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke
udara. Bahan pencemar ini disebarkan oleh angin dan akan bergabung
dengan titisan air yang turun sebagai air hujan lalu membentuk asid
sulfurik dan asid nitrik.
Keasidan cecair ialah ukuran
kepekatan ion hidrogen. Biasanya keasidan cecair dinyatakan dalam
sebutan pH yang mempunyai skala 0 hingga 14: pH kurang daripada 7 adalah
berasid, pH 7 adalah neutral dan pH yang melebihi 7 adalah alkali.
Contoh air hujan yang bersih yang diambil daripada lokasi bersih seperti
di pulau terpencil didapati bernilai antara 5.6 dan 6.0. Secara amnya,
air hujan dengan pH kurang dari 5.6 dianggap berasid.
Hujan asid yang turun ke bumi
akan terkumpul menjadi pemendapan berasid. Ini berlaku apabila asid
terkumpul dan menjadi semakin pekat. Asid yang terlalu pekat boleh
menyebabkantumbuh-tumbuhan dan hidupan di dalam tasik mati, bangunan dan
batu menjadi lemah dan rapuh, warna bangunan, kereta dan lain-lain
menjadi pudar, mudah rosak, dan cepat berkarat. Selain itu, hujan asid
juga merosakkan kesihatan manusia terutama mereka yang masih muda,
golongan tua, dan mereka yang berpenyakit seperti mengidap asma.