Kebanyakan film” animasi kartun adalah
karya Hollywood dan Jepang, banyak studio animasi bertebaran disana,
sebut saja studio Pixar Animation dan Walt Disney Animation. Namun dalam
keroyokan animator luar, terselip beberapa animator Indonesia yang tak
kalah garang, dan mampu bersaing dan survive di level dunia, siapa saja
mereka? Mari Kita simak: “7 Animator Anak Negri Tembus Level Dunia”
Mereka ini yang bisa membanggakan
Bangsa..Jadi semoga semakin banyak Anak Negri yang bisa membanggakan
negara kita Indonesia tercinta dengan Hal-hal yang positif…
1.Rini Sugianto
Berawal dari kecintaan terhadap karakter
fiksi seorang jurnalis berjambul bernama Tintin, seorang animator muda
asal Indonesia bernama Rini Sugianto sukses menembus kancah perfilman
Hollywood. Rini, lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco,
California, yang saat ini bekerja sebagai animator di perusahaan WETA
digital di Selandia Baru, baru-baru ini ikut menggarap film “The
Adventures of Tintin.” Dalam film ini, Rini bertindak sebagai animator
dengan andil paling besar.
dia mengerjakan paling banyak adegannya,
total ada 70 shot di film Tintin. Saat ini, Rini juga sedang menggarap
animasi untuk film Hollywood lainnya. film The Avengers, gabungan
superhero seperti “Thor” dan “Captain America”. Mari kita tunggu film
The Avengers karya Rini.
2.Griselda Sastrawinata
Griselda pindah ke AS sejak dari Bangku
kelas 2 SMA dan menamatkan SMA di sana, lalu ia melanjutkan ke Art
Center College of Design di Pasadena, AS. Selain bekerja di Dreamwork,
Griselda juga mengajar ilmu komunikasi visual di kampus almamaternya.
Shrek adalah salah satu film produksi dari Hollywood yang melibatkan
Griselda Sastrawinata, seorang animator asal Indonesia yang tinggal di
California, Amerika. Ia bekerja untuk studio animasi terkenal Dreamwork.
Perusahaan film animasi inilah yang sudah memproduksi berbagai film
terkenal seperti Kungfu Panda, Madagascar, Monster Aliens, serta banyak
yang terkenal lainnya.
3.Andre Surya
Lahir di Jakarta, 1 Oktober 1984, studi
di Jurusan Desain Komunikasi Visual Univeritas Tarumanagara, Jakarta.
Andre adalah satu-satunya digital artist asal Indonesia. Ia bernaung di
divisi Industrial Light and Magic (ILM) Lucasfilm Singapore. Lucasfilm
merupakan salah satu production company tersukses di dunia, yang
didirikan tahun 1971 oleh George Lucas, sutradara Star Wars.
Karya lainnya, City of Enhasa, juga
meraih juara satu di Future World Contest. Iron Man adalah film pertama
yang ia kerjakan. Setelah itu, ia terlibat dalam penggarapan sejumlah
judul film seperti Star Trek, Terminator Salvation, Transformers:
Revenge of the Fallen, dan Iron Man 2. Ia juga ikut menggarap Indiana
Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Surrogates, dan
Transformers: Revenge of the Fallen.
4.Christiawan Lie
Chris Lie, tamatan ITB dan peraih
beasiswa full bright untuk kuliah di jurusan sequential art (komik) di
Savannah College of Art and Design, Amerika Serikat merupakan salah satu
pekerja dibalik layar beberapa film terkenal. Sebut saja Transformers
3, GI Joe, hingga yang terbaru Spiderman 4. Bahkan,saat ini dia juga
tengah merampungkan beberapa proyek gim, seperti Starwars dan Lord of
the Rings.
5.Wirawinata
Lulusan Nanyang Polytechnic (Singapore)
dan Art Centre Collage of Design (Passadena/ CA-US) ini awal nya sekedar
menyelesaikan film animasi “The Little Red Plane” sebagai final project
kelulusan di Art Centre, dan iseng” mengirimkan film mereka ke festival
film animasi Internasional.
Diluar dugaan The Litte Red Plane meraih
banyak penghargaan seperti medali emas Student Emmy Award dan Dance With
Film, Piala Kristal di Festival Film Heartland, serta ditayangkan
khusus di Festival Film Cannes. Kini Wira dengan perusahaan yang
didirikannya Shadedbox mulai beralih ke dunia animasi komersial, dengan
bekerja sama dengan Cartoon Network, The Gotham Group, Buena Vista
Games, Sony Computer Entertainment of America, Microsoft, Midway Games
dan Landor. Karya lainnya seperti pembuatan animasi iklan: Burger King,
Toyota Yaris, Air Transport Authority dan FIlm Animasi Desperate
Housewives.
6.Marsha Chikita
Putri indonesia yang menjadi Animator
Film Upin-Ipin namanya Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi , kiki
panggilan akrab anak ikang fauzi ini saat memulai Karirnya saat ikut
program magang di perusahaan di Las’ Copaque Production(rumah produksi
yang membuat film animasi Upin-Ipin). Sejak awal 2010, dia diterima di
sana .
Bahkan, dia merupakan satu-satunya orang
Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia terjun langsung ikut
membuat animasi film anak-anak yang banyak digemari di Indonesia itu.
Meski magang, Kiki sudah dibayar RM 500 (ringgit Malaysia) atau Rp
1.400.000 (kurs 1 RM = Rp 2.800) per bulan. Lantaran pekerjaannya
dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai karyawan dengan gaji
lebih besar. Awalnya, Marsha bekerja serabutan di studio itu.
Maklum, untuk bisa menjadi profesional,
pekerja di sana harus bisa mengerjakan semua bagian. Tapi kini Marsha
sudah mendapat posisi yang pasti, yaitu di bagian komposter. Bagian
tersebut khusus menangani efek visual, termasuk pewarnaan pada animasi
agar terlihat sempurna dan enak dilihat.
7.Pamela Halomoan
Setelah Rini Sugianto berhasil menjadi
animator dunia, kini muncul animator dan ilustrator bernama Pamela
Haloman. Di usianya yang baru 19 tahun, karya Pamela telah dinikmati
masyarakat Singapura, Amerika, Inggris dan Turki. Tida hanya itu,
karakter yang Ia buat telah berhasil menarik perhatian banyak pengunjung
saat dipamerkan di Singapore Game Toy Comic Convention.
Ribuan karakter telah dibuat oleh Pamela,
namun salah satu karakter bernama “Wolly” yang membuat Pamela mendapat
cukup perhatian. Wolly adalah salah satu karakter ciptaan Pamela yang
digambarkan dengan muka seekor babi dengan mata setengah terbuka yang
diikuti bentuk badan penggabungan dari beberapa hewan. Pameran pertama
Pamela pun dilakukan di Papertoys Exhibition di Turki dan langsung
mendapat perhatian dari pihak galeri.
1 comments:
Write comments