JENIS-JENIS KAPAL PERANG
KAPAL INDUK
Kapal induk adalah sebutan untuk kapal perang yang memuat
pesawat tempur dalam jumlah besar. Tugasnya adalah memindahkan kekuatan udara
ke dalam armada angkatan laut sebagai pendukung operasi-operasi angkatan laut.
Selain itu juga digunakan sebagai pusat komando operasi dan sebagai kekuatan
detterence atau memberikan efek gentar pada lawan.
Sebagai kapal yang membawa pesawat, kapal induk memiliki
fleksibilitas tempur yang lebih tinggi dibanding jenis kapal perang lainnya.
Selain kegunaan tempur, kapal induk juga memiliki fungsi-fungsi lain seperti
pengintaian, superioritas udara, atau memberikan bantuan.
Saat Tsunami Aceh tahun 2004, Angkatan Laut Amerika Serikat
menurunkan 1 kapal induknya dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada para
korban, mencari orang-orang hilang, dan mengangkut jenazah-jenazah korban.
KAPAL PENJELAJAH TEMPUR
Kapal jelajah tempur adalah jenis kapal tempur yang dari
ukuran besar dan persenjataan dapat dibandingkan dengan kapal perang dan dari
ukuran kecepatan dapat di bandingkan dengan kapal penjelajah. Kedua keunggulan
ini harus dibayar dengan penggunaan lapisan baja lebih tipis atau persenjataan
dengan daya tembak yang lebih lemah.
Setelah Perang Dunia II, hanya kapal penjelajah nuklir kelas
Kirov dari Uni Sovyet yang digolongkan sebagai kapal jelajah tempur.
Kapal perusak atau destroyer merupakan kapal perang yang
mampu bergerak cepat serta lincah bermanuver.
Fungsi kapal perusak adalah memproteksi armada kapal perang
yang berukuran lebih besar seperti kapal induk (carrier) atau capital warship
{kapal tempur (battleship) atau kapal penjelajah (cruiser)} dari ancaman
serangan peralatan perang yang lebih kecil seperti kapal terpedo, kapal selam
atau pesawat terbang.
Sebelum Perang Dunia II, kapal perusak merupakan kapal perang
ringan yang tidak memiliki ketahanan untuk beroperasi di laut lepas, sehingga
harus beroperasi secara berkelompok; selama dan setelah perang; kapal perusak
menjadi kapal yang mandiri dan tonasenya serta perannya semakin bertambah,
terutama ketika cruiser menjadi sangat berperan pada tahun 1950 and 60-an.
Pada awal abad ke-21, kapal perusak menjadi kapal perang
permukaan terberat dengan fungsi yang sangat umum, hanya empat negara (Amerika
Serikat, Rusia, Perancis dan Peru) yang mengoperasikan cruiser (kapal yang
lebih besar) dan tidak ada lagi negara yang mengoperasikan battleship.
Kapal perusak modern memiliki tonase yang hampir sama dengan
cruiser masa Perang Dunia II, tetapi secara persenjataan sudah sangat superior
bahkan mampu mengangkut misil nuklir yang mampu menghancurkan sebuah kota dalam
waktu singkat.
KAPAL PERUSAK BERPELURU
KENDALI
Spoiler for Kapal Perusak Berpeluru kendali:
Kapal perusak berpeluru kendali adalah sejenis kapal perusak
yang dirancang dapat meluncurkan peluru kendali. Beberapa jenis lainnya
dilengkapi juga dengan senjata anti kapal selam, anti pesawat terbang dan anti
kapal. Di Angkatan Laut Amerika Serikat, kapal dari jenis ini memiliki kode
DDG.
Kapal perusak berpeluru kendali dilengkapi dengan dua buah
sistem peluncur peluru kendali, umumnya Sistem Peluncur Vertikal. Beberapa
kapal perusak memiliki sistem radar canggih seperti sistem perang Aegis.
KAPAL SILUMAN
Spoiler for Kapal Siluman:
Kapal Siluman (Stealth ship) adalah kapal yang tidak kasat
radar atau tidak tertangkap radar, kalaupun tertangkap biasanya citra yang
ditampilkan pada layar radar mirip kapal nelayan atau objek yang tidak membahayakan.
Rancang bangun kapal ini adalah memodifikasi kapal perang
biasa dan umumnya digunakan oleh militer dengan menyembunyikan tonjolan atau
bangun kapal yang dianggap dapat memperbesar citra radar (RCS/Radar Cross
Section) seperti bentuk dan dudukan serta letak meriam, mengurangi tiang-tiang
kapal, menyembunyikan peluncur rudal sampai menggunakan bahan antiradar
(RAM/Radar Anti Material).
KAPAL TEMPUR
Spoiler for kapal tempur:
Kapal tempur adalah kapal perang besar berzirah dengan
baterai utama yang terdiri atas meriam berkaliber besar. Kapal tempur lebih
besar, dengan persenjataan dan pelindung yang lebih baik, daripada kapal penjelajah
maupun kapal perusak.
Sebagai kapal bersenjata terbesar dalam suatu armada, kapal
tempur digunakan sebagai pemegang komando laut dan melambangkan puncak kekuatan
laut suatu bangsa sejak sekitar tahun 1875 hingga Perang Dunia II. Dengan bangkitnya
kekuatan udara, peluru kendali, dan bom kendali, meriam besar tak lagi dianggap
perlu untuk memiliki keunggulan kekuatan laut dan akibatnya kapal tempur pun
tak lagi digunakan.
DAFTAR KAPAL PERANG TNI AL
INDONESIA
Kelas
|
Foto
|
Tipe
|
Nama Kapal
|
Negara Pembuat
|
Catatan
|
FRIGAT (10 kapal masih
bertugas, 2 masih dalam pembangunan, 3 dalam tahap negosiasi dan perbaikan)
|
|||||
Merupakan kapal ex Belanda Van Speijk
Class yang telah dimodifikasi baik navigasi maupun persenjataannya, salah
satunya dengan memasang rudal Yakhont dan C802
|
|||||
Frigat Ringan Berpeluru Kendali
|
Perusak Berpeluru Kendali.[1]
|
||||
Frigat Latih
|
Digunakan sebagai frigat latih
|
||||
SIGMA 10514
|
|||||
3 unit Nakhoda Ragam Class ex Brunei
|
|||||
KORVET (20 masih
bertugas)
|
|||||
Merupakan Korvet jenis SIGMA (Ship
Integrated Modular Approach). Mulai bertugas 2007-2009.[10]
|
|||||
KRI Kapitan Patimura
KRI Cut Nyak Dien KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 KRI Imam Bonjol 383 KRI Pati Unus 384 KRI Teuku Umar 385 KRI Silas Papare 386 KRI Hasan Basri 382 KRI Untung Suropati 372 KRI Nuku 373 KRI Lambung Mangkurat 374 KRI Sutanto 377 KRI Sutedi Senoputra 378 KRI Wiratno 379 KRI Tjiptadi 381 |
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal
ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan
Presiden Suharto.
|
||||
KAPAL SELAM (2 masih
bertugas, 3 dalam proses
pembangunan)
|
|||||
Merupakan Kapal selam tipe 209/1300 buatan Jerman
|
|||||
Kapal Selam kelas changbogo dari korsel, Akan dikirim antara tahun
2015-2018.[12]
|
|||||
KAPAL CEPAT RUDAL
|
|||||
KRI 1
KRI 2 KRI 3 |
|||||
kapal jenis FPB-57 generasi pertama buatan Lurssen, Vegesack, Jerman yang
dilisensikan ke PT PAL. Memiliki fasilitas helipad seukuran helikopter NBO.
|
|||||
kapal jenis FPB-57 generasi kedua buatan Lurssen, Vegesack, Jerman yang
dilisensikan ke PT PAL. Mempunyai kemampuan sebagai anti kapal selam
dipersenjatai dengan torpedo.
|
|||||
kapal jenis FPB-57 generasi IV buatan Lurssen, Vegesack, Jerman yang
dilisensikan ke PT PAL. Pada KRI Pandrong telah dipersenjatai dengan rudal
C-802.
|
|||||
kapal jenis FPB-57 generasi V buatan Lurssen, Vegesack, Jerman yang
dilisensikan ke PT PAL. Dipersenjatai dengan rudal C-802 pada KRI Layang
|
Kelas
|
Foto
|
Tipe
|
Nama Kapal
|
Negara Pembuat
|
Catatan
|
Seluruh kapal dibuat oleh Fasilitas
Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL yang mempunyai panjang 39-40
meter.
|
|||||
Seluruh kapal dibuat oleh Fasilitas
Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL yang mempunyai panjang 39-40
meter
|
|||||
Seluruh kapal dibuat oleh Fasilitas
Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL
|
|||||
Seluruh kapal dibuat oleh Fasilitas
Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL[41]
|
|||||
Dibuat oleh galangan kapal PT Palindo
Marine Shipyard, Batam[43]
|
|||||
Seluruh kapal dibuat oleh Fasilitas
Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL
|
|||||
Kapal Patroli (Attack Patrol Boat)
|
Singapura
|
Kapal patroli hibah dari Brunei
Darussalam. Kapal-kapal ini awalnya merupakan kapal rudal, namun seluruh
persenjataan rudal dilucuti sebelum diserahkan ke Indonesia. TNI AL
mengoperasikan kapal-kapal ini sebagai kapal patroli
|
|||
Kapal Patroli (Attack Patrol Boat)
|
|||||
Kapal Patroli
|
KRI Cucut (886)
KRI Tenggiri 885 |
Kelas
|
Foto
|
Tipe
|
Nama Kapal
|
Negara Pembuat
|
Catatan
|
LPD (Landing Platform
Dock)
|
|||||
KRI Makassar 590
KRI Surabaya591 |
Keduanya dibangun di Korea Selatan
|
||||
KRI
Banjarmasin 592
KRI Banda Aceh593 |
Keduanya dibangun di PT PAL Indonesia
|
||||
kapal bantu rumah sakit (BRS)
|
Kapal ini dulunya bernama KRI Tanjung
Dalpele yang difungsikan sebagai LPD. Pengubahan nama dilakukan setelah
fungsinya berubah menjadi rumah sakit terapung
|
||||
Kapal Amphibi
|
|||||
KRI Teluk Gilimanuk (531)
KRI Teluk Celukan Bawang 532 KRI Teluk Cendrawasih (533) KRI Teluk Peleng 535 KRI Teluk Sibolga 536 KRI Teluk Manado 537 KRI Teluk Hading 538 KRI Teluk Parigi 539 KRI Teluk Lampung 540 KRI Teluk Jakarta 541 KRI Teluk Sangkulirang (542) KRI Teluk Cirebon 543 KRI Teluk Sabang 542 |
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal
ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan
Presiden Suharto
|
||||
KRI Teluk Semangka 512[50]
KRI Teluk Penyu 513 KRI Teluk Mandar 514 KRI Teluk Sampit 515 KRI Teluk Banten 516 KRI Teluk Ende 517 |
|||||
KRI
KRI KRI |
|||||
Kapal Penyapu Ranjau
|
|||||
KRI Pulau Rote721
KRI Pulau Raas 722 KRI Pulau Romang 723 KRI Pulau Rimau 724 KRI Kelabang 826 KRI Pulau Rondo KRI Pulau Rusa 726 KRI Pulau Rangsang 727 KRI Kala Hitam 828 KRI Pulau Rempang 729 |
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal
ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan
Presiden Suharto
|
||||
KRI Pulau Rengat 711, KRI Pulau Rupat
712
|
|||||
Kapal Komando
|
|||||
Kapal Komando
|
KRI Multatuli 561
|
Kapal Tanker Kelas Khobi (AOTL
·
901 KRI Balikpapan
·
902 KRI Sambu
Kapal Tanker Kelas Rover(AORLH)
·
903 KRI Arun (ex-RFA Green Rover (A268))
Kapal Tanker kecil
·
906 KRI Sungai Gerong
Kapal Tanker (AOTL)
·
911 KRI Sorong
Kapal Bantu
·
922 KRI Rakata (ex-USS
Menominee (ATF-73))
·
923 KRI Soputan (Ocean
Cruiser class)
·
924 KRI Leuser
Kapal Hidro Oceanografi
·
932 KRI Dewa Kembar (ex-HMS Hydra)
Kapal Bantu
·
952 KRI Nusa Telu
·
959 KRI Teluk Mentawai (Telaud/Tisza class)
·
960 KRI Karimata (Telaud/Tisza
class)
·
961 KRI Wagio (Telaud/Tisza
class)
Kapal Angkut Personel (eks Kapal Ferry)
·
972 KRI Tanjung Oisina (ex-MV
Princess Irene)
·
973 KRI Tanjung Nusanive (ex-KM Kambuna)
·
974 KRI Tanjung Fatagar (ex-KM Rinjani)
·
981 KRI Karang Pilang[59]
·
982 KRI Karang Tekok (ex-KFC Mahakam)
·
983 KRI Karang Banteng
Kapal Latih
1. ^ "Ultra
Awarded a £32m Contract for the Mid-Life Modernisation of Indonesian Navy
Warship". July 10, 2013.
10. ^ "Indonesian
Navy Selects NAUTIS Class A FMB Simulators for SIGMA Class Corvette Bridge
Training". April 20, 2013.
1 comments:
Write comments